NGOPILOTONG.COM,  -  Dalam perkembangan terbaru di Timur Tengah, serangan balasan Iran ke Israel telah mengirimkan gelombang kekhawatiran di pasar global. Para analis memperingatkan bahwa situasi ini dapat memicu kenaikan harga minyak dunia, mengingat Israel dan Iran sebagai dua kekuatan utama di kawasan tersebut.


Ariston Tjendra, seorang Analis Pasar Uang ternama, mengungkapkan bahwa jika konflik ini berlanjut, dampaknya bisa sebesar yang terjadi selama perang Rusia-Ukraina. Hal ini diprediksi akan menghambat pasokan gandum dan meningkatkan harga komoditas.


"Tren pengalihan aset ke aset aman seperti dolar AS dan emas diperkirakan akan terjadi. Ini akan menguatkan dolar AS dan harga emas," ungkap Tjendra, Senin (15/4/2024).


Menurutnya, harga emas spot diperkirakan akan naik melebihi 2.400 dolar AS per troy ons, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mungkin akan mencapai di atas Rp16100.


Ibrahim Assuaibi, seorang Analis Pasar Uang lainnya, menambahkan bahwa serangan ini membuat harga minyak dan emas dunia kembali meroket. Prediksi Assuaibi menunjukkan harga emas bisa mencapai level 2.400 dolar AS per troy ons, sementara harga minyak dunia bisa melampaui 100 dolar AS per barel pada tahun 2024.


Dalam konteks ekonomi global yang sudah terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti pemulihan ekonomi AS yang membaik dan pelemahan dolar AS yang baru-baru ini telah terjadi, ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bagi pasar keuangan global.



Editor     :  Ahmad Firdaus



Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS