Setidaknya 820 orang tewas saat gempa dahsyat melanda Maroko dekat Marrakesh
Gempa terjadi Jumat malam dengan pusat gempa 75 km sebelah barat Marrakesh, kota terbesar keempat di Maroko - AlJazeerah

NGOPILOTONG.COM   -  Marrakesh, kota terbesar keempat di Maroko, diguncang gempa dahsyat semalaman yang menghancurkan bangunan bersejarah dan menyebabkan ratusan orang tewas.


Kota tua di kota kuno tersebut dilaporkan paling terkena dampaknya dengan munculnya gambar bangunan runtuh dan puing-puing berserakan di sepanjang jalan sempit.


Marrakesh adalah kota yang dicintai warga Maroko dan wisatawan asing karena masjid, istana, dan seminari abad pertengahan yang dihiasi dengan ubin mosaik berwarna cerah di tengah labirin gang-gang berwarna merah jambu. Tingkat kerusakan tidak jelas pada hari Sabtu.


Dikutip dari Al Jazeerah, Kota tua yang dikenal sebagai Madinah ini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dan berisi bangunan-bangunan yang dibangun pada abad ke-11.


Dikelilingi oleh tembok kuno yang dibangun pada masa dinasti Almoravid – yang muncul dari gurun untuk menaklukkan Maroko dan mendirikan Marrakesh – kota tua ini dipenuhi dengan gang-gang sempit dan bangunan bersejarah.



Dinding yang diselingi oleh serangkaian gerbang yang mengesankan memiliki warna oker yang khas, karena terbuat dari tanah merah dataran sekitar kota. Itulah sebabnya Marrakesh dikenal sebagai “Kota Merah”.


Kota tua ini juga merupakan rumah bagi Jemaa el-Fna yang terkenal di dunia, alun-alun tersibuk di benua Afrika, tempat banyak penduduk berlarian ketika gempa merobohkan bangunan dan membuat puing-puing berhamburan ke jalan.


Alun-alun segitiga yang dibangun pada abad ke-14 ini dikelilingi oleh restoran, kios pasar, dan bangunan umum, serta merupakan pusat komersial dan hiburan yang populer di kalangan penduduk lokal dan wisatawan.


Di Jemaa al-Fna, pusat megah Marrakesh yang menghadap ke masjid Kotoubia abad pertengahan dan tempat para penghibur jalanan, kios pasar, dan pawang ular, sebagian besar warisan paling berharga tampak utuh.


Menara Kotoubia yang menjulang tinggi, yang dipelihara dengan hati-hati karena statusnya yang berharga, tampak tidak rusak namun menara masjid yang kurang terkenal di bagian lain alun-alun luas itu runtuh, menghancurkan beberapa mobil dengan puing-puing.




Baca Berita Lainnya di Google News

Jasa Branding dan Pasang Iklan Caleg Pemilu 2024 Hubungi