NGOPILOTONG.COM,  -  Pada hari kerja pertama setelah liburan Lebaran, Rupiah diperkirakan akan melemah dan mencapai posisi sekitar Rp16 ribu terhadap dolar AS. Indeks dolar AS saat ini telah naik di atas kisaran 106.


Menurut Ariston Tjendra, seorang Analis Pasar Uang, selama liburan Lebaran, indeks dolar AS berada di kisaran 105, naik dari kisaran 104 sebelumnya. Penguatan dolar AS didorong oleh penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS, serta meningkatnya ketegangan geopolitik terutama akibat konflik di Timur Tengah setelah serangan balasan Iran ke Israel.


"Data inflasi konsumen AS bulan Maret yang lebih tinggi dari yang diharapkan pasar turut menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat," kata Tjendra.


Tingginya ketegangan di Timur Tengah juga meningkatkan kekhawatiran akan munculnya perang baru, yang dapat mengganggu suplai, meningkatkan inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Kondisi ini dapat mendorong pelaku pasar untuk beralih dari aset berisiko ke aset yang dianggap aman.


Ariston juga menyoroti kenaikan harga emas sebagai aset aman yang diprediksi akan mencapai 2.400 dolar AS per troy ons. Dia juga mengungkapkan bahwa rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama, yang diperkirakan pertumbuhannya sekitar 4,8 persen, bisa memberikan tekanan tambahan terhadap aset berisiko termasuk Rupiah.


"Jika pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun di bawah perkiraan, hal ini dapat memperburuk tekanan terhadap Rupiah karena dampaknya terhadap perekonomian global," tandasnya.



Editor     :  Zumardi



Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS