NGOPILOTONG.COM   -   Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berjanji akan menindak prajurit yang overacting membantu mengamankan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berujung pada tragedi Kanjuruhan

"Ya, kami akan menangani" kata Andika di Kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta Pusat, ketika ditanya wartawan  siapa yang  menangani dugaan pelanggaran oleh prajurit pada hari Senin (3/10). 

Andika berada di kantor Kemenko Polhukam  untuk menghadiri rapat koordinasi pemerintah terkait tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (10 Januari). Pemerintah sejauh ini telah mengakui total 448 orang sebagai korban tragedi itu,  125 di antaranya telah meninggal. 

Dalam sebuah video mengharukan, para prajurit TNI dengan baret hijau hadir di Kanjuruhan ketika kerumunan pendukung Arema FC atau Aremania dianiaya, melakukan tindakan berlebihan. 




Andika memastikan pihaknya juga akan memperhatikan hal ini dan mengusut dugaan aktivitas berlebihan prajuritnya.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia "Ya kita sudah sejak kemarin sore melakukan investigasi sekaligus kita lanjutkan dengan proses hukum... Karena memang yang viral itu, itu kan sangat jelas tindakan di luar kewenangan," kata Andika.

"Jadi kalau KUHPM pasal 126 sudah kena, belum lagi KUHP-nya. Jadi kami tidak akan mengarah pada disiplin, tetapi pidana. Karena memang itu sudah sangat berlebihan," ujar Andika setelah mengikuti rapat koordinasi khusus di Gedung Kemenpolhukam pada Senin, 3 Oktober 2022." tegasnya.

Andika pun mengimbau kepada warga apabila memiliki rekaman video yang memperlihatkan aksi berlebihan prajurit di luar yang sudah viral, agar dikirim juga ke pihaknya.

"Kita juga menghimbau apabila ada video-video lain yang beredar, kan ada beberapa ya ada dua atau tiga versi.


 

Tetapi kalau ada video lain yang juga memperlihatkan secara klir kita akan bisa menindaklanjuti sebanyak mungkin. karena memang tidak boleh terjadi lagi dan bukan tugas mereka untuk melakukan yang terlihat di video itu," kata dia.

Ia menyarankan video itu untuk dikirim ke Puspen TNI, atau bahkan ke dirinya langsung.

Sementara ini, sambungnya, pihaknya belum memeriksa satu prajurit pun dan belum bisa mengungkap satuannya karena masih berproses sambil menunggu apabila ada video lain.

"Nanti ditelusuri dulu. Biarkan kami tuntaskan sampai besok sore. Kita janji. Kami juga sambil menunggu kalau ada video lain yang bisa dikirim ke kami, siapa tahu ada penonton yang ambil video yg bisa jadi bahan lengkapi proses investigasi," kata jenderal Bintang empat itu.




DAPATKAN UPDATE BERITA VIA NGOPILOTONG.COM, FOLLOW FACEBOOK KAMI

BAGI ANDA PECINTA KULINER RAHASIA KULINER ADALAH SOLUSINYA