Ketua KPU Hasyim Asy'ari 


NGOPILOTONG.COM,  -  Setelah perhitungan suara yang ketat dan tegang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya mengumumkan hasil resmi pemilu 2024. Dari hasil rekapitulasi suara, delapan partai politik berhasil menembus ambang batas parlemen sebesar 4%, memastikan kursi mereka di Senayan. Namun, ada juga 10 partai lain yang harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak berhasil mendapat kursi di parlemen.


Menurut pengumuman KPU, jumlah suara sah dalam pemilihan legislatif DPR-RI mencapai 151.796.631. Partai dengan perolehan suara terbanyak adalah PDIP, berhasil mengamankan 25.387.279 suara (16,72%). Disusul oleh Partai Golkar dengan 23.208.654 suara sah (15,28%) dan Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara (13,22%).


Partai-partai lain yang berhasil meraih kursi di Senayan termasuk PKB dengan 16.115.655 suara (10,61%), Partai NasDem dengan 14.660.516 suara (9,65%), PKS dengan 12.781.353 suara (8,42%), Partai Demokrat dengan 11.283.160 suara (7,43%), dan PAN dengan 10.984.003 suara (7,23%).


Namun, ada dua partai yang harus menelan pil pahit karena gagal lolos ke Senayan, yaitu PPP dan PSI. PPP hanya mampu mengumpulkan 5.878.777 suara (3,87%), sedangkan PSI mendapatkan 4.260.169 suara (2,8%). Sesuai dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang tidak mencapai ambang batas empat persen suara sah nasional tidak dapat mengonversi suara mereka menjadi kursi di Senayan.


Meski begitu, peluang masih terbuka lebar untuk perubahan. Partai politik yang terbelah karena dualisme kepengurusan atau pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024 dapat mengajukan gugatan atau sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Jika mereka dapat membawa bukti yang cukup ke MK, kemungkinan besar hasil perhitungan suara bisa berubah.


Maka, meskipun hasil pemilu telah diumumkan, proses politik belum berakhir sepenuhnya. Masih ada ruang bagi perubahan dan perjuangan untuk keadilan, sesuai dengan prinsip demokrasi yang teguh. Kita harus tetap waspada dan mengawasi perkembangan selanjutnya, karena pemilu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan menuju perubahan yang lebih baik.




Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS