.jpg)
NGOPILOTONG.COM - [ADS] Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa, S.H, LLM berharap Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) dapat meminimalisir sengketa batas tanah dengan tetangga berbatasan yang sering terjadi di kalangan masyarakat.
Hal ini disampaikan Pj. Sekretaris Daerah Kab. Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, S.Sos, M.Si saat mewakili Bupati Sinjai dalam acara Pencanangan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) yang digelar di Tribun Kelurahan Samaenre, Jum'at (03/02/23).
"Tujuan dari kegiatan GEMAPATAS ini sebagai upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memasang dan menjaga tanda batas tanah yang dimilikinya. Dengan dipasangnya patok tanda batas oleh masing-masing pemilik tanah diharapkan dapat meminimalisir sengketa batas," jelas Pj. Sekda Sinjai.
Kegiatan GEMAPATAS ini, dikatakan Andi Jefri merupakan upaya mendukung kelancaran program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023 yang ditetapkan pada 15 Desa/Kelurahan di 5 Kecamatan di Kabupaten Sinjai.
"Mudah-mudahan kedepannya bukan hanya 15 desa/kelurahan yang menjadi target lokasi PTSL. Diharapkan BPN dapat mengcover seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sinjai," harapnya.
Lebih lanjut, Andi Jefri menjelaskan bahwa kegiatan GEMAPATAS ini adalah kegiatan pra dalam memperoleh sertifikat hak atas tanah yang menjadi bukti kepemilikan hak atas tanah.
"Dengan terbitnya sertifikat atas tanah tersebut dapat meningkatkan kepastian hukum bagi para masyarakat dan meningkatkan perekonomian negara," katanya.
Terakhir, Andi Jefri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Sinjai yang telah menyelesaikan dan menyerahkan sertifikat aset Pemda sebanyak 49 bidang yang sangat membantu dalam menertibkan aset-aset tak bergerak berupa tanah.
Kegiatan GEMAPATAS ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan target satu juta patok dan akan dicatat pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
.jpg)
0Komentar