NGOPILOTONG.COM,  -  Tedong Pallu Basa, atau sering dibaca sebagai Tedong Pallubasa, adalah salah satu kuliner khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Secara harfiah, Tedong berarti kerbau, Pallu berarti masakan, dan Basa berarti basah. Jadi, Tedong Pallu Basa bisa diartikan sebagai masakan berkuah yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan utamanya. 


Masakan ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu kuahnya yang kaya dengan serutan kelapa goreng yang telah ditumbuk halus. Kuah tersebut memberikan tekstur dan rasa yang khas, disajikan dalam mangkuk yang biasanya penuh dengan daging dan bagian-bagian tertentu dari kerbau.


Sejarah dan Asal-Usul

Menurut cerita rakyat, masakan berkuah seperti Pallu Basa awalnya dibuat untuk para pekerja seperti kuli bangunan, buruh pelabuhan, tukang becak (patalluroda), dan pekerja kelas bawah lainnya. Pada masa itu, Pallu Basa merupakan makanan berkuah yang paling murah dan terjangkau bagi mereka. Daging dan bahan lainnya dalam masakan ini berasal dari bagian kerbau atau sapi yang tidak diinginkan oleh pemilik hewan (punggawa tedong). Bagian-bagian tersebut diberikan kepada para penyembelih sebagai upah atas jasa mereka. 


Bagian-Bagian Daging yang Digunakan

Beberapa bagian daging yang biasanya digunakan dalam Pallu Basa antara lain:


- Kandalappok**: Bakal susu, bentuknya mirip knalpot.

- Susunna: Payudara.

- Berek-berekna: Biji pelir.

- Parruk lambusuk: Usus lurus.

- Lattok'- lattok: Bagian daging yang bercampur dengan tulang rawan.

- Gantungan jantung hewan kerbau atau sapi.


Bagian-bagian ini yang biasanya tidak diinginkan oleh pemilik hewan namun diberikan kepada penyembelih, kemudian diolah menjadi Pallu Basa.


Filosofi Kuliner

Ada sebuah pepatah dari Haji Nadjamuddin, seorang petani labu dari Kampung Tanralili, Kabupaten Marusu', Sulawesi Selatan: 


"Narikko salai jama-jamammu padecengi anremu,"


yang berarti "Jika gagal pekerjaanmu, maka perbaiki makananmu." Pepatah ini mencerminkan pentingnya makanan yang baik dan bergizi bagi para pekerja, sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik. 


Proses Pembuatan

Pembuatan Pallu Basa dimulai dengan menyembelih kerbau atau sapi dan memisahkan bagian-bagian yang tidak diinginkan oleh pemilik hewan. Bagian-bagian ini kemudian dimasak dengan bumbu dan kelapa parut yang sudah disangrai dan ditumbuk halus. Hasilnya adalah kuah yang kaya rasa dengan tekstur yang unik, menjadi hidangan yang sangat disukai oleh banyak orang, khususnya di kalangan pekerja.


Tedong Pallu Basa bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Makassar. Dari asal-usulnya yang sederhana sebagai makanan pekerja hingga menjadi hidangan yang digemari, Pallu Basa menunjukkan bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan antara tradisi dan kebutuhan sehari-hari. Kini, Pallu Basa dapat dinikmati oleh siapa saja yang ingin merasakan kelezatan dan keunikan masakan khas Makassar ini.



Sumber

Editor     :  Ahmad Firdaus




Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS

Support   : SOCIABUZZ  SAWERIA