Fahri Hamzah - Image : Liputan6


NGOPILOTONG.COM,  -  Fahri Hamzah, politisi senior yang dikenal dengan pandangan kontroversialnya, kembali menyoroti isu penting dalam politik Indonesia. Dalam sebuah wawancara yang viral di media sosial, Fahri Hamzah menegaskan bahwa calon presiden tidak harus berasal dari suku Jawa atau beragama Islam. Wawancara tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah di platform YouTube dan telah menarik perhatian banyak netizen.


Dalam wawancara tersebut, Fahri Hamzah menjelaskan pandangannya terkait proses seleksi calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Indonesia. Ia menyoroti proses seleksi yang terkadang diwarnai dengan kontroversi dan pertentangan kepentingan antarpartai politik. Fahri menegaskan bahwa sistem seleksi tersebut harus diperbaiki agar lebih adil dan transparan.


Salah satu poin yang dibahas Fahri adalah tentang pentingnya menjauhkan proses seleksi dari kecenderungan favoritisme terhadap calon yang populer atau terkenal semata. Menurutnya, sistem seleksi harus lebih mengedepankan kualitas dan kapasitas para calon, bukan sekadar popularitas mereka di mata publik.


Fahri juga mengkritik sistem pemilihan umum (Pemilu) yang masih rentan terhadap berbagai praktik curang dan manipulatif, terutama dalam hal perang logistik dan perebutan suara di level saksi-saksi TPS (Tempat Pemungutan Suara). Menurutnya, hal ini menyebabkan kerawanan dan ketidakpastian dalam proses demokrasi di Indonesia.


Selain itu, Fahri juga menyampaikan pandangannya terkait konstitusi dan sistem pemilihan presiden yang berlaku saat ini. Ia mengusulkan agar sistem pemilihan presiden mengadopsi prinsip-prinsip primary seperti yang diterapkan di Amerika Serikat, di mana pemilihan dilakukan berdasarkan suara electoral vote dari setiap kabupaten/kota. Menurutnya, hal ini akan memungkinkan adanya representasi yang lebih merata dari berbagai daerah dan kelompok masyarakat di Indonesia.


Pernyataan Fahri ini tentu saja menimbulkan beragam tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Ada yang setuju dengan pandangannya yang mengedepankan keadilan dan representasi yang lebih merata, namun tak jarang pula yang menyoroti kontroversi dan polemik yang kerap menyertai setiap pernyataannya.


Dalam konteks politik yang dinamis dan kompleks di Indonesia, pandangan Fahri Hamzah ini menjadi salah satu sumbangan dalam diskusi terbuka mengenai reformasi politik dan sistem demokrasi di tanah air. Bagaimanapun juga, upaya untuk memperbaiki sistem politik dan memastikan proses demokrasi yang lebih transparan dan adil merupakan tantangan bersama bagi seluruh elemen masyarakat.




Penulis   :  Muammar

Editor     :  Zumardi


Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS