NGOPILOTONG.COM   -  Google terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan (AI)-nya dalam rangka bersaing dengan OpenAI, pembuat ChatGPT. Terbaru, raksasa teknologi itu dilaporkan melakukan langkah penggabungan dua divisi AI, yaitu Google AI dan Google Research.


Penggabungan tersebut dalam rangka menciptakan proyek bernama Gemini. Proyek ini akan mengembangkan model bahasa pemrograman AI yang lebih besar dan multifungsi. Kemampuannya akan menggabungkan GPT-4, yang diciptakan OpenAI dan bisa mengakomodasi diskusi natural seperti manusia dengan bentuk teks, dan menciptakan gambar visual seperti Midjourney dan Stable Diffusion.


Menurut karyawan Google, Gemini akan bisa menganalisa bagan atau membuat grafik berdasarkan perintah berbasis deskripsi teks. Produk itu juga bisa mengontrol perangkat lunak dengan perintah teks maupun suara.


Gemini diharapkan dapat menjadi pesaing utama GPT-4 di pasar AI. Proyek ini juga dapat membantu Google untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang memanfaatkan AI.


Google akan menerapkan teknologi AI Gemini di sejumlah produk layanannya, termasuk Bard, Docs, dan Slides. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari pesaingnya, Microsoft, yang telah lebih dulu menerapkan fitur AI di aplikasi Office 365.


Gemini adalah model bahasa pemrograman AI yang lebih besar dan multifungsi. Kemampuannya akan menggabungkan GPT-4, Midjourney, dan Stable Diffusion. Gemini diharapkan dapat menjadi pesaing utama GPT-4 di pasar AI.


Dengan penerapan teknologi Gemini, Google berharap dapat meningkatkan kemampuan produk dan layanannya. Misalnya, Bard akan menjadi lebih pintar dan dapat memahami pertanyaan yang lebih kompleks. Docs dan Slides juga akan menjadi lebih mudah digunakan dan dapat menghasilkan dokumen dan presentasi yang lebih menarik.




Baca Berita Lainnnya di Google News

Jasa Branding dan Pasang Iklan Caleg Pemilu 2024 Hubungi