Image : Pexels


NGOPILOTONG.COM,  -  Cordoba, sebuah kota yang terletak di provinsi Andalusia, Spanyol, bukan hanya sekadar tempat bersejarah. Ia adalah perpaduan keindahan, pengetahuan, dan kekuatan yang telah mencatat namanya dalam lembaran sejarah dunia. Dalam kegemilangannya, Cordoba dijuluki sebagai Permata Dunia oleh seorang penulis Barat, bukan hanya karena kemegahan arsitektur dan seni yang dimilikinya, tetapi juga karena kontribusinya yang tak terbantahkan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.


Ketika pasukan Islam di bawah pimpinan Tariq Bin Ziyad menaklukkan Spanyol pada tahun 711 Masehi, dimulailah babak baru dalam sejarah Cordoba. Kota ini menjadi pusat kekuasaan Umayyah di Spanyol, dengan Abdurrahman I yang memerintah sebagai Khalifah pertamanya. Di bawah kepemimpinannya, Cordoba berkembang menjadi pusat ilmu pengetahuan dan seni yang tak tertandingi. Dukungan terhadap para ilmuwan dan seniman, baik Muslim maupun non-Muslim, menjadikan Cordoba sebagai kiblat bagi pengetahuan.


Para sarjana Cordoba membuat kemajuan luar biasa dalam berbagai bidang, termasuk astronomi, kedokteran, matematika, dan filsafat. Karya-karya mereka tidak hanya mempengaruhi dunia Islam, tetapi juga dunia Barat yang saat itu masih terkubur dalam kegelapan. Salah satu contoh yang mencolok adalah karya spektakuler Abul Qasim Al-Zahrawi dalam bidang kedokteran. Encyclopaedia-nya yang terkenal, "Al-Tasrif," menjadi rujukan medis utama di Eropa selama berabad-abad.


Namun, kejayaan Cordoba tidak hanya terletak pada ilmu pengetahuan. Kota ini juga memiliki warisan arsitektural yang menakjubkan, seperti Masjid Agung Cordoba yang legendaris. Meskipun telah diubah menjadi katedral Katolik pada abad ke-16, masjid ini tetap menjadi simbol penting dari keberagaman budaya dan toleransi agama yang pernah ada di Spanyol.


Selain itu, peninggalan lain dari masa keemasan Islam di Cordoba termasuk Alcazar, istana yang menjadi saksi bisu dari masa silam, dan Medina Azahara, kota istana yang memancarkan kecemerlangan dan kemewahan zaman Umayyah. Bahkan, sisa-sisa dinding kota kuno Cordoba yang masih tegak hingga hari ini memberikan gambaran tentang keindahan arsitektur Islam.


Cordoba - Image : Pexels


Meskipun Cordoba mengalami penurunan kekuasaan pada abad ke-11, warisannya tetap terjaga hingga hari ini. Rekonkista, serangkaian kampanye militer oleh kerajaan-kerajaan Kristen untuk merebut kembali Semenanjung Iberia, menandai berakhirnya era Islam di Cordoba. Namun, jejak kejayaan Islam masih terasa dalam keindahan arsitektur, sastra, dan kebudayaan yang bertahan hingga saat ini.


Cordoba, dengan segala keajaiban Islamnya yang abadi, mengingatkan kita akan pentingnya toleransi, pengetahuan, dan kebudayaan dalam membangun masa depan yang harmonis. Sejarahnya yang kaya dan warisannya yang megah mengajarkan kita untuk menghargai keragaman dan saling memahami, karena hanya dengan itu, kita dapat meraih kejayaan yang sejati.




Penulis   :  Muammar

Editor     :  Zumardi


Baca Artikel Lainnya di GOOGLE NEWS